header-int

Peran Institusi Pendidikan Hadapi Ancaman Perang Asimetris

Rabu, 20 Mar 2024, 15:31:19 WIB - 256 View
Share
Peran Institusi Pendidikan Hadapi Ancaman Perang Asimetris

Pada Sabtu (1 Oktober 2016), Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia bersama Satuan Resimen Mahasiswa Universitas Indonesia (Wira Makara) menyelenggarakan seminar bertajuk "Seminar Bela Negara Sehari: Ancaman Asimetris". Perang dan peran lembaga pendidikan sebagai unsur penting pertahanan negara”.

Seminar yang berlangsung di auditorium Gedung 9 FIB UI ini mempertemukan tiga pakar di bidang pertahanan negara yaitu Prof Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA (Gubernur Lemhanas 2011-2016, Guru Besar Fakultas Teknik UI), Wakil Marsekal (Purn) Dr. Koesnadi Kardi, MSc., MDef., RCDS (Kepala Kementerian Pertahanan). Pendidikan dan Pelatihan 2005, Rektor UPN Jakarta 2011-2014) dan Dr. Agus Hasan "Yono" Reksoprojo (Staf Khusus Panglima TNI di C4ISR dan Menwa Manajemen Iluni UI).

Acara yang juga dihadiri oleh Direktur Kemahasiswaan UI Arman Nefi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran strategi peperangan (peran strategis akal) lembaga pendidikan dalam menghadapi ancaman perang asimetris. Yono, mantan pakar Panglima TNI dan Pengurus UI, Iluni Menwa menjelaskan, peperangan asimetris merupakan peran yang tidak mengikuti kaidah peperangan yang disepakati masyarakat global.

Pihak yang bertikai tidak wajib mengirimkan pasukan dan senjata berat seperti perang konvensional, namun tetap dapat menguasai sumber daya lawan, kata Yono.

Ancaman perang asimetris di Indonesia sangat beragam. Menurut mantan Rektor UPN Koesnadi, ancaman perang asimetris dapat berupa berkembangnya radikalisme atau terorisme, penguasaan sumber daya oleh negara lain, pencurian sumber daya laut oleh kapal asing, dan ketergantungan berlebihan terhadap produk luar negeri.

Berkaitan dengan hal tersebut, dunia pendidikan merupakan salah satu unsur penting dalam pertahanan negara karena dunia pendidikan merupakan wadah berpikir strategis untuk mencetak warga negara yang sadar bela negara melalui pemikiran nasionalis dan warga negara patriotik yang sadar akan ancaman. jangan lakukan ini. tidak datang secara fisik. tidak hanya itu, namun melalui aspek kehidupan sehari-hari seperti keamanan pangan, opini radikal, dan arus informasi hipersonik yang tidak dapat dihentikan.

Guna memperkuat peran lembaga pendidikan dalam mencegah peran asimetris, Gubernur Rhode Island Lemhanas, Budi Susilo menyarankan beberapa hal, di antaranya lembaga pendidikan nasional mendefinisikan kembali makna kebangsaan sebagai sesuatu yang patut dipertahankan dengan tetap memperhatikan. dengan situasi geopolitik saat ini.

“Lembaga pendidikan harus berperan aktif dalam menetapkan arah kebijakan pemerintah, yang sangat dipengaruhi oleh ketahanan negara di bidang jaringan keuangan nasional dan jaringan multimedia nasional,” kata dia yang juga menjabat sebagai guru besar di Sekolah UI. rekayasa.

Seminar yang dihadiri anggota Resimen Mahasiswa (Menwa) dari berbagai perguruan tinggi lain ini dilakukan dengan tujuan untuk mengimplementasikan UU No. 3/2002, khususnya ayat 2(d) tentang Penyelenggaraan Pertahanan Negara melalui Jasa Profesi Lulusan Resimen Mahasiswa UI.

Unidha Sekolah Tinggi Agama Islam Nurul Hidayah Malingping berkedudukan di Jl. Raden Abbas No.55 Lebak Jaha Desa Malingping Selatan Kecamatan Malingping Kabupaten Lebak, merupakan wujud nyata dari kemauan, niat, tekad, kesungguhan dan himmah ‘aliyah dari para pendirinya untuk turut berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pembangunan manusia Indonesia seutuhnya.
© 2024 Universitas Indonesia Raya Follow Universitas Indonesia Raya : Facebook Twitter Linked Youtube